The marriage of Yin Nan and Mei Ai has lasted for eight years. The passion and romance at the beginning have already been exhausted by the world. Yin Nan has nothing to do at home all day, waiting for the beauty to make money and come back to raise him. This makes Mei Ai feel very angry. The dual pressures of work and life have made Meiai start to look for excitement in other men. By going to bed with a strange man, Mei love seems to be able to vent a little dissatisfaction with the world. Over time, this has become her habit. Next to Yin Nan’s family, a beautiful woman named Yi Yin was moved. Yi Yin discovered that her boyfriend, who had been with her for many years, actually stole himself and succumbed to his life. By chance, Yin Nan and Yi Yin met, and the two lonely hearts quickly approached. Mei Ai found that Yin Nan’s attitude towards himself was a lot colder, and he began to want to study the reasons behind it.
Pernikahan Yin Nan dan Mei Ai telah berlangsung selama delapan tahun. Gairah dan romansa di awal sudah habis oleh dunia. Yin Nan tidak ada hubungannya di rumah sepanjang hari, menunggu kecantikan menghasilkan uang dan kembali untuk membesarkannya. Hal ini membuat Mei Ai merasa sangat marah. Tekanan ganda dari pekerjaan dan kehidupan membuat Meiai mulai mencari kesenangan pada pria lain. Dengan pergi tidur dengan pria asing, cinta Mei tampaknya bisa melampiaskan sedikit ketidakpuasan dengan dunia. Lama kelamaan hal ini menjadi kebiasaannya. Di sebelah keluarga Yin Nan, seorang wanita cantik bernama Yi Yin tergerak. Yi Yin menemukan bahwa pacarnya, yang telah bersamanya selama bertahun-tahun, sebenarnya mencuri dirinya sendiri dan menyerah pada hidupnya. Secara kebetulan, Yin Nan dan Yi Yin bertemu, dan kedua hati yang kesepian itu dengan cepat mendekat. Mei Ai menemukan bahwa sikap Yin Nan terhadap dirinya sendiri jauh lebih dingin, dan dia mulai ingin mempelajari alasan di baliknya.
